Jumat, 31 Mei 2013

Pengorbanan Seorang Ayah

 

Ada seorang ayah yang hidup berdua dengan anak laki-lakinya. Sang ayah dikenal sangat baik oleh lingkungannya. Para tetangga sangat menghormati sang ayah karena kebaikan hatinya. Setiap hari ia bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan anaknya. Ia ingin memberi kehidupan dan pendidikan yang terbaik bagi anak yang dikasihinya itu. Ia merawat anaknya sedemikian rupa sejak kecil hingga dewasa. Istrinya, ibu sang anak, meninggal sejak anak mereka kecil. Sang ayah mengasihi anaknya dengan sepenuh hati.
Suatu hari, sang ayah mengetahui bahwa anaknya mengonsumsi narkoba sekaligus menjadi pengedar. Sang ayah menegurnya dengan lembut dan sabar. Namun, sang anak tidak peduli dengan teguran ayahnya sebab dari kegiatannya itu dia mendapatkan uang yang banyak. Tidak ada satupun di antara para tetangga mereka yang mengetahui bahwa anak dari ayah tersebut adalah pemakai dan pengedar narkoba. Sampai suatu hari, polisi menyebarluaskan daftar pencarian sang anak sebagai pengedar narkoba yang selama ini sudah menjadi buronan polisi. Para tetangga tentu saja kaget mendengar berita tersebut namun mereka masih belum percaya bahwa sang anak adalah pelaku kejahatan yang dicari-cari polisi. Ayahnya menjadi panik dan bingung melihat keadaan yang sedang dialami anaknya.
Suatu malam, ketika anaknya sedang tidur nyenyak, sang ayah mengambil dan mengumpulkan barang haram milik anaknya itu. Setelah memastikan bahwa tidak ada lagi barang-barang haram di dalam kamar anaknya, ia segera menelepon polisi. Pada malam itu juga, dengan cepat polisi datang menangkapnya. Ia menyerahkan dirinya dan rela mendapat hukuman mati demi menyelamatkan sang anak dari hukuman mati. Rupanya, sang ayah mengambil barang-barang haram itu dan ditaruh di kamarnya sendiri. Ia berpikir bahwa cepat atau lambat, anaknya pasti akan ditangkap polisi dan mendapatkan hukuman mati. Oleh sebab itu, ia melakukan suatu tindakan agar anaknya terhindar dari hukuman mati. Sang ayah menyerahkan dirinya sebagai pengedar narkoba. Malam itu, para tetangga sangat terkejut melihat sang ayah ditangkap oleh polisi karena mereka berpikir bahwa tidak mungkin sang ayah yang dikenal baik melakukan tindakan melawan hukum. Mereka pun menghina sang ayah dengan berkata, “Dasar munafik, sok kudus, dan sok baik, tetapi sesungguhnya ia adalah penjahat.” Sang anak ditahan polisi dengan tuduhan sebagai pemakai narkoba, namun setelah itu ia dibebaskan kembali.

Itulah kasih sayang seorang ayah. Seorang ayah yang baik tidak akan pernah ingin anaknya mendapat celaka. Dia rela melakukan apa saja, bahkan melakukan tindakan yang disebut jahat, demi kebaikan anaknya. Pengorbanan adalah wujud dari kasih sejati, sedangkan kasih yang pura-pura hanya melihat untung-ruginya. Itulah pengorbanan sang ayah. Oleh sebab itu, hormatilah ayahmu selagi kamu masih diberikan kesempatan agar kamu tidak menyesal di kemudian hari.

Minggu, 12 Mei 2013

Penantian Yang Berharga


Ada dua orang teman yang terdampar di sebuah pulau terpencil. Mereka tidak dapat pulang karena perahu yang mereka gunakan menabrak karang dan hancur. Mereka adalah Egil dan Gilbert. Egil berkata kepada Gilbert untuk sabar menanti datangnya bantuan bagi mereka. Tetapi, mereka tidak diam saja, mereka berbuat sesuatu dengan harapan bisa mempercepat datangnya bantuan. Mereka menyalakan api, meledakan petasan yang mereka bawa, dan lain lain. Mereka sempat mencoba membuat perahu kecil. Mereka berharap perahu itu bisa membawa mereka bertemu dengan para penolong yang mereka nantikan. Namun, belum sampai 50 meter dari pantai, perahu itu rusak. Sesudah seminggu di sana, persediaan makanan pun habis dan hampir tidak ada yang dapat dimakan di pulau tersebut. Egil yang tadinya yakin bahwa bantuan akan datang, kini mulai jenuh. Ia mulai pasrah jika harus mati di pulau itu. Berbeda dengan Egil, Gilbert dengan giat mengumpulkan kayu untuk membuat semacam rakit dan mempelajari kesalahan pembuatan perahu sebelumnya. Egil yang sudah teramat pasrah tidak mau membantu, malah mulai mengejek usaha Gilbert. Setelah selesai, Gilbert memberanikan diri naik ke rakit yang dibuatnya sedangkan Egil tidak mau naik walaupun sudah dipaksa oleh Gilbert. Setelah mengapung beberapa kilometer jauhnya dari pulau tersebut, Gilbert berpapasan dengan sebuah kapal pesiar. Singkat cerita Gilbert pun selamat dan bisa pulang ke rumah. Sementara itu Egil akhirnya meninggal di pulau tersebut karena kelaparan.

Mungkin saat ini anda termasuk orang yang mengalami kejenuhan karena menanti sesuatu yang tak kunjung anda dapatkan. Jenuh karena menantikan pekerjaan yang anda inginkan, jenuh menanti impian anda, dan lain lain. Kejenuhan karena penantian yang tak kunjung datang membuat seseorang tidak lagi berpengharapan dan malas untuk mengerjakan usahanya. Janganlah anda menjadi jenuh karena penantian yang tak kunjung datang. Teruslah berusaha dalam menggapai impian dan percayalah, anda akan mendapatkan impian yang anda inginkan.

Loyalitas


Kesetiaan atau biasa disebut sebagai loyalitas merupakan sikap yang mulia dan perwujudan dari pribadi luar biasa yang bisa dipercaya. Dalam kehidupan sehari-hari, kesetiaan selalu dijunjung tinggi baik itu dalam hidup berumah tangga, hubungan kerja, maupun pertemanan.
Dalam konteks kemanusiaan, kesetiaan adalah karakter. Kesetiaan bukanlah watak seseorang yang sifatnya permanen karena bisa dilatih dan dibentuk. Itulah mengapa tingkat loyalitas yang tinggi termasuk salah satu pilihan hidup. Ada yang memilih untuk tetap setia dan bertahan terhadap sesuatu hal meskipun dia tahu bahwa hal tersebut sudah tidak menjanjikan lagi. Tidak mengherankan bahwa ada pribadi yang rela melakukan apa saja atau bahkan berani mati demi mempertahankan loyalitasnya terhadap apa pun.
Akan tetapi, tak ada yang abadi di dunia ini. Demikian pula dengan loyalitas. Dalam keadaan yang sangat terpaksa atau tidak, sikap loyalitas yang dianggap sebagai sesuatu yang mulia itu bisa terkoyak dan kadang dilakukan sendiri oleh pribadi yang bersangkutan. Namun, ada alasan tersendiri dari individu yang “terpaksa” mencederai loyalitas. Untuk mencapai tujuan hidup dan karier yang lebih baik harus ada yang dikorbankan, termasuk salah satunya yaitu loyalitas meski hal itu merupakan suatu keputusan hidup yang tidak mudah dan berat.
Sebagai contoh, seorang bawahan yang sudah lama mengabdi kepada tuannya. Bawahan tersebut merasa tidak akan mendapat perkembangan hidup yang berarti apabila ia terus menjadi bawahan tuannya. Dia harus mulai perubahan demi mencapai hidup yang lebih baik. Akhirnya, sang bawahan memilih untuk meninggalkan tuannya dan mencari hal lain yang dapat membuat hidupnya lebih makmur.

 
Dalam sepakbola juga terdapat yang namanya loyalitas. Pemain sekaligus kapten klub sepakbola Liverpool (klub asal Inggris), Steven Gerrard adalah salah satu contoh pribadi yang memiliki loyalitas yang sangat tinggi terhadap klubnya. Gerrard memulai karier sepakbolanya dari klub Liverpool dan tidak pernah berpindah klub sekalipun. Padahal, tim Liverpool sudah sangat lama tidak menjuarai English Premier League (EPL) di mana sejak memulai debut bersama Liverpool, Gerrard belum pernah sekalipun memenangkan gelar EPL. Gelar EPL merupakan impian setiap pemain sepakbola di Inggris. Gerrard bisa saja memilih klub yang lebih mnejanjikan gelar juara EPL mengingat Gerrard memiliki permainan yang sangat bagus. Namun, sekali lagi Gerrard hendak menyatakan loyalitas dan kesetiaannya terhadap Liverpool.

Jadi, untuk menunjukkan loyalitas, kita harus melihatnya dalam konteks ‘apa’ atau ‘bagaimana’. Untuk urusan keluarga, semua anggota keluarga wajib untuk memiliki sikap loyalitas apapun yang terjadi. Namun, untuk urusan karier, terkadang harus meninggalkan loyalitas demi mencapai hal yang lebih baik. Intinya yaitu bagaimana individu menunjukkan respon terhadap hal yang ada di depannya.