Ada
pemimpin yang dilahirkan dan ada pula yang terlahir sebagai pemimpin.
Masalahnya, menjadi pemimpin sejati memang tidak mudah karena pemimpin memiliki
tanggung jawab terhadap organisasi yang dipimpinnya. Banyak sekali kriteria
yang harus dimiliki sehinggga pemimpin dapat membuat bawahannya aman dan nyaman
dalam bekerja.
Berikut
ini adalah beberapa cara bagaimana menjadi seorang pemimpin sejati :
- Memiliki Visi dan Tujuan Yang Jelas
Visi dan tujuan harus dimiliki seorang pemimpin serta tahu ke mana
akan dibawa bawahannya.
Pemimpin yang memiliki visi dan arah yang
jelas memiliki kemungkinan
sukses lebih besar
daripada pemimpin yang biasa-biasa saja
- Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar
Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia ingin terus
bertahan sebagai pemimpin yang dihargai oleh bawahannya. Penting bagi
seorang pemimpin untuk memiliki hati yang mau diajar, baik oleh pemimpin yang
lain maupun bawahannya sendiri dan
belajar
dari pengalaman orang-orang lain.
- Selalu Terbuka Mencari Bentuk Baru
Salah
satu kunci keberhasilan dari menjalankan organisasi adalah mengulang-ulang
sesuatu yang terbukti berhasil. Masalahnya, seorang pemimpin yang secara
kebetulan jadi pemimpin, cenderung terus saja mengulang metode tadi dan tak
berani melakukan terobosan baru. Sebaliknya, pemimpin sejati mengakui
keberhasilannya tetapi juga menyadari bahwa selalu ada jalan lain untuk membuat
sesuatu lebih baik lagi.
- Menuntaskan Pekerjaan
Banyak pemimpin
berkata, “permainannya” telah selesai. Padahal, seorang pemimpin sejati, tidak
akan pernah merasa selesai bekerja. Tiap hari pasti ada masalah baru yang harus
segera dituntaskan. Jadi, pemimpin seharusnya tidak bosan membuat suatu tujuan
yang pragmatik dengan ukuran yang dapat dihitung, kapan harus dimulai dan
berakhir. Kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan merupakan tantangan.
Jika saja Indonesia
memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar biasa karena
jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin itu memimpin, pengikut itu
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah
pengikut tidak mau lagi mengikuti. Oleh karena itu, kualitas kita tergantung
kualitas pemimpin kita. Makin kuat yang memimpin maka makin kuat pula yang
dipimpin.