Ada dua orang teman yang
terdampar di sebuah pulau terpencil. Mereka tidak dapat pulang karena perahu
yang mereka gunakan menabrak karang dan hancur. Mereka adalah Egil dan Gilbert.
Egil berkata kepada Gilbert untuk sabar menanti datangnya bantuan bagi mereka.
Tetapi, mereka tidak diam saja, mereka berbuat sesuatu dengan harapan bisa
mempercepat datangnya bantuan. Mereka menyalakan api, meledakan petasan yang
mereka bawa, dan lain lain. Mereka sempat mencoba membuat perahu kecil. Mereka
berharap perahu itu bisa membawa mereka bertemu dengan para penolong yang
mereka nantikan. Namun, belum sampai 50 meter dari pantai, perahu itu rusak.
Sesudah seminggu di sana, persediaan makanan pun habis dan hampir tidak ada
yang dapat dimakan di pulau tersebut. Egil yang tadinya yakin bahwa bantuan
akan datang, kini mulai jenuh. Ia mulai pasrah jika harus mati di pulau itu.
Berbeda dengan Egil, Gilbert dengan giat mengumpulkan kayu untuk membuat
semacam rakit dan mempelajari kesalahan pembuatan perahu sebelumnya. Egil yang
sudah teramat pasrah tidak mau membantu, malah mulai mengejek usaha Gilbert.
Setelah selesai, Gilbert memberanikan diri naik ke rakit yang dibuatnya
sedangkan Egil tidak mau naik walaupun sudah dipaksa oleh Gilbert. Setelah
mengapung beberapa kilometer jauhnya dari pulau tersebut, Gilbert berpapasan
dengan sebuah kapal pesiar. Singkat cerita Gilbert pun selamat dan bisa pulang
ke rumah. Sementara itu Egil akhirnya meninggal di pulau tersebut karena
kelaparan.
Minggu, 12 Mei 2013
Penantian Yang Berharga
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar