Suatu hari, seorang
anak gadis berkata kepada ibunya, “ Ibu, engkau selalu terlihat cantik dan
mempesona. Aku ingin menjadi seperti ibu. Mohon, beritahukan aku caranya. ”Dengan
tatapan lembut dan senyum yang menawan, sang ibu menjawab :
“Anakku, untuk bibir
yang menarik, ucapkanlah perkataan yang baik dan membangun, tetapi janganlah
mengucapkan perkataan yang buruk. Untuk pipi yang lesung, tebarkanlah senyum
ikhlas kepada siapapun agar setiap orang yang melihatnya menjadi terhibur
hatinya. Untuk mata yang indah nan menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain
serta tidak memandang orang lain dari sisi buruknya saja. Untuk tubuh yang
langsing, sisihkanlah makanan untuk yang membutuhkan. Untuk jemari tangan yang
lentik, hitunglah setiap kebajikan serta pertolongan yang orang lain perbuat
kepada kamu. Untuk wajah yang putih cemerlang, bersihkanlah kotoran batin agar
bersih jiwamu.”
“Anakku, janganlah
sombong akan kecantikan fisik karena hal itu akan pudar oleh waktu, tetapi
kecantikan perilaku tidak akan pudar oleh waktu bahkan kematian sekalipun tidak.
Jika kamu benar, maka kamu tidak perlu marah. Jika kamu salah, maka kamu wajib
untuk meminta maaf. Janganlah terlalu mengingat akan masa lalu karena hal itu
akan membawa air mata. Janganlah terlalu khawatir akan masa depan karena hal
itu akan membawa ketakutan. Jalankan hidupmu saat ini dengan senyuman dan rasa
syukur karena hal itu akan membawa keceriaan dan sukacita di hati.”
“Setiap ujian dalam
hidup ini bisa membuat kita menjadi pedih atau menjadi lebih baik. Setiap
masalah yang timbul bisa menguatkan atau menghancurkan hati kita. Pilihan ada
di tangan kita, apakah kita memilih untuk menjadi pecundang atau menjadi pemenang.”
Hal-hal yang indah
tidak selalu baik, tetapi hal-hal yang baik selalu indah. Bersyukurlah
senantiasa dan tetap bersukacita, maka kamu akan menjadi orang yang paling
berbahagia di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar