Sabtu, 08 Juni 2013

Laporan Observasi E-Learning


Yogi Pranata Ginting                  121301045
Lasma Yulianti                           121301057
Jefry Andi Pimanta                    121301069
Oriza Bella                                121301081
Trishna Yodi Sinambela             121301105

Laporan Hasil Observasi

A.           PENJELASAN DESKRIPSI SEKOLAH
Nama Sekolah                                      :    SMA Negeri 1 Berastagi
Alamat                                                  :    Jl. Jamin Ginting No.12 Berastagi
Uang Sekolah                                       :    Rp. 150.000,00
Konsep e-learning yang digunakan       :    off-line dan on-line
Lama waktu penggunaan e-learning      :    2008-sekarang
Website                                                 :    http://www.smansagi.sch.id
Email                                                     :    admin@smansagi.sch.id
                                                                  smansagi@yahoo.com



B.            URAIAN OBJEKTIF OBSERVASI
Pelaksanaan                                 :    Kamis, 23 Mei 2013
Kelas yang di Observasi               :    XI-IPA 4 dan XI-IPS1
Lama Observasi                           :    1 jam pelajaran
Pembagian dalam Observasi         :    Anggota Kelompok dibagi dibagi didalam 2 kelompok
                                                         masing-masing kelompok melakukan observasi dikelas
                                                         yang berbeda.


LAPORAN HASIL OBSERVASI

a.         Teori Belajar
Teori belajar yang berkembang pada proses pengajaran disekolah ini adalah teori belajar kognitif dimana peranan siswa sangatlah diutamakan .Pada pembelajaran kognitif ini, proses mental lebih ditekankan kepada motivasi internal, sehingga pribadi yang mengalaminya sendirilah yang mengembangkan tanpa pengaruh langsung dari pihak lain, disinilah peran penting siswa.
 Para siswa mempresentasikan atau mentransformasi pengalaman mereka secara kognitif. Siswa menampilkan atau mempresentasikan hasil diskusi tentang materi yang akan dibahas pada saat itu kemudian siswa sendiri yang menanggapi pembahasannya sehingga hasil yang dipelajari oleh setiap siswa dapat berkembang secara lebih mandiri dan peranan guru hanya sebatas mengawasi serta memberikan tambahan untuk melengkapi hasil pembelajaran.
Yang menjadi kekurangan menurut observasi kami adalah, masih ada siswa yang belum memiliki kemauan untuk ikut terjun langsung dalam proses diskusi, mereka mengandalkan siswa lain untuk mengerjakan setiap tugas yang diberikan pada kelompok tersebut. Biasanya siswa tersebut hanya berdiam diri saja sedangkan temannya yang lain sudah fokus pada pembelajaran.

b.        Motivasi
Dalam proses  pembelajaran yang berlangsung di kelas, terdapat motivasi yang berbeda- beda yang ada pada masing- masing siswa. Ada seorang siswa yang bertanya bukan karena keingintahuannya akan topik tersebut, tetapi hanya untuk mendukung  kelompoknya saja, termasuk kepada performance goals. Karena sebenarnya pertanyaan tersebut sudah ditanyakan oleh penanya sebelumnya dan sudah dibahas. Mengapa performance goals? Jika si penanya tersebut memang belum mengerti akan pertanyaan yang dia tanyakan, dia bisa meminta penjelasan kembali. Dia tidak meminta penjelasan namun mengganti pertanyaan yang lain. Dilihat dari sisi presenter, menurut kelompok termasuk ke dalam mastery goals. Karena mereka berusaha memaparkan materi sebisa mereka dan mencoba menjawab pertanyaan yang ditujukan kepada mereka.
Peran guru dalam memotivasi siswa juga masih terbatas dimana hanya sebagian siswa saja yang mendengarkan ketika guru memberikan penjelasan kepada siswa sedangkan siswa yang lain malah sebaliknya sibuk sendiri. Oleh karena itu pentingnya komunikasi yang baik antara siswa dan guru.

c.         Orientasi Belajar
Berdasarkan observasi yang dilakukan dalam proses pembelajarannya, orientasi belajar yang disampaikan 70% nya sudah mengadaptasi konsep student centered learning (SCL). Untuk kelas IPA yang sudah mengadaptasi konsep SCL yaitu mata pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi dan bahasa inggris. Sedangkan Kelas IPS mata pelajaran sosiologi, ekonomi, geografi dan sejarah.
Konsep SCL yang diterapkan yaitu guru memberikan tugas / bahan yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya kepada siswa, kemudian siswa mendiskusikannya dan membuat slide dari resume yang akan dipresentasikan. Setelah siswa melakukan presentasi maka siswa lainnya diberikan kesempatan untuk memberikan tanggapan terhadap materi yang disampaikan, sehingga apabila terdapat materi yang belum dapat dimengerti dapat didiskuskusikan dan akan mendorong kreatifitas serta inovasi dari siswa dalam membahas materi tersebut. Kemudian webasite yang telah disediakan, membantu mendukung interaksi guru dengan siswa dalam membantu proses pembelajaran. Guru menyediakan bahan ataupun materi yang akan membantu siswa untuk mempelajari terlebih dahulu sebelum dijelaskan didalam kelas.
Peran guru sebagai pendamping akan membantu untuk menambahi ataupun melengkapi pembahasan serta memberikan motivasi kepada para siswa ,sehingga proses pengajaran dapat secara aktif dilaksanakan.

d.        Manajemen Kelas
       Manajemen Kelas yang terbentuk adalah bersifat Tatap Muka dimana gaya susunan kelasnya siswa dibentuk dalam kelompok-kelompok yang saling berhadapan.
Bedasarkan hasil pengamatan kelompok, kelas mempunyai luas sekitar 9x9 meter à81m2, terdiri atas 4 baris tempat duduk, masing-masing baris terdiri atas 4 meja dan bangku yang masing-masingnya diperuntukkan kepada 2 orang dan dibuat saling menghadap antar kelompok dan meja guru sebagai pusatnya didepan kelas. Keadaan kelas yang menjadi tempat kami observasi bisa dikatakan kondusif, namun ada beberapa siswa yang kurang tertib dalam proses belajar mengajar.


C.            RANGKUMAN HASIL OBSERVASI
1.        Menurut Kelompok
Bahwa konsep e-learning yang diterapkan didalam proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik, hal ini akan mendukung berkembangnya orientasi belajar student centered learning (SCL) melalui konsep tatap muka yang akan menumbuhkan kemandirian kepada setiap siswa dalam belajar.
Karena konsep tatap muka yang diterapkan sekolah merupakan hal yang sangat penting. Sekolah juga mengungkapkan bahwa proses transfer ilmu pengetahuan akan lebih efektif karena jika terjadi kesulitan memahami suatu konsep yang dijelaskan, para siswa dapat langsung memperoleh penjelasan dari fasilitator yang mendampinginya.
Dapat dipastikan bahwa model pembelajaran tatap muka ini tidak dapat digantikan oleh model pembelajaran apapun, walaupun bukan berarti pembelajaran tatap muka ini tidak memiliki kelemahan. Kelemahan utama pembelajaran tatap muka terletak pada proses nya yang hanya dapat dilaksanakan dalam jangka waktu pendek yang sudah ditentukan.
Dimana peran siswa yang belum terarah secara maksimal, masih banyak siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri ataupun tidak perduli dengan proses pembelajaran  yang disampaikan .Oleh sebab itu sangatlah penting pembelajaran e-learning ini harus diarahkan ataupun dikembangkan lagi keaktifan siswa ataupun konsep SCL sebagai bagian dari proses pembelajaran.

2.        Menurut Pandangan Pribadi
......

D.    TESTIMONI TENTANG PERENCANAAN DAN PROSES OBSERVASI
1.       Oriza Bella S
Observasi  di SMA  N.1 Berastagi  merupakan observasi pertama yang saya lakukan. Awalnya kami bingung memilih sekolah mana yang kami pilih untuk diobservasi dikarenakan semua anggota dari kelompok kami tidak ada yang berasal dari kota Medan dan  bersekolah di Medan. Terlebih lagi, tiap sekolah yang diusulkan sudah terlebih dahulu dipilih kelompok lain, sehingga tidak memungkinkan kami untuk mengobservasi sekolah karena jumlah maksimal kelompok untuk mengobservasi sekolah yang sama adalah dua kelompok. Akhirnya, kami pun memilih SMAN 1 Berastagi.
Dalam melakukan observasi, saya agak sedikit kesal melihat suasana kelas untuk pertama kali karena saya membandingkan dengan kelas saat kuliah. Suasana kelas begitu gaduh, ribut, dan presentasi tidak terarah. Namun, saya ingat kembali bahwa usia mereka masih SMA dan  wajar mereka bersikap seperti itu membuat saya mengerti keadaan mereka. Namun, observasi ini cukup menarik karena ilmu dari psikologi pendidikan terlihat nyata  dan teraplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Jefry Andi Pimanta
Tanggapan saya mengenai tugas observasi ini adalah bahwa untuk mendukung kesiapan mahasiswa psikologi dalam menghadapi masyarakat kelak, sangatlah dibutuhkan proses praktek langsung, dimana mahasiswa belajar bagaimana untuk melakukan observasi yang baik dan bersifat obyektif.
3.      Yogi Pranata Ginting
Saya ketika observasi merasa cukup senang, karena pada saat mengobservasi, siswa dan guru sangat baik dalam menyambut kami, dalam observasi pun saya merasa enjoy, karena pihak sekolah baik guru ataupun siswa mendukung proses observasi yang berjalan.

4.      Trishna Yodi Sinambela
Menurut saya, observasi ini melatih mahasiswa agar dapat mengenal lingkungan sekitarnya, terutama jurusan psikologi adalah ilmu yang berhubungan dengan manusia. Jadi, observasi ini sangat berguna dalam menghadapi manusia-manusia disekitar kita.
5.      Lasma Yulianti
Ini tugas pertama saya dalam mengobservasi sekolah. Awalnya saya merasa gugup dan tidak percaya diri karena harus memasuki sekolah yang saya tidak tahu sebelumnya dan harus berada dalam kelas yang isinya siswa yang saya tidak kenal sebelumnya. Waktu didalam kelas saya merasa gugup berada di depan mereka para siswanya dan menjadi pusat perhatian mereka. Untung saja pada saat kami duduk di belakang kelas dan mengamati proses belajar yang terjadi ada seorang siswa yang ramah dan menyapa kami, sehingga perasaan gugup dan kaku itu berkurang. Sekolah pertama yang kami observasi ini kepala sekolah, guru, dan perangkat sekolah lainnya ramah dan sangat membantu terutama dikarenakan adanya alumni dari kelompok kami sehingga proses kami untuk mendapatkan izin memasuki sekolah untuk tugas observasu berjalan lancar dan data yang kami dapat juga cukup lengkap.

  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar